BOTANI FARMASI
JAMBU
BIJI (Psidium guajava)
Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium guajava. Psidium berasal dari
bahasa yunani yaitu “psidium” artinya delima sedangkan “guajava” merupakan nama
pemberian orang Spanyol.
Jambu biji merupakan tanaman perdu bercabang banyak. Tingginya dapat mencapai
3-10 meter. Umumnya umur tanaman jambu biji hingga 30-40 tahun. Tanaman yang
berasal dari biji relative berumur panjang dibandingkan hasil cangkokan atau
okulasi.
Jambu
Biji (Psidium guajava) banyak
tersebar di Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan
Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan
ranting, batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna
coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan
terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat
telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan
muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran
rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3
tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Jambu biji ini akrab juga disebut Jambu klutuk (Jawa), Jambu
Batu (Sunda), dan Jambu bender (Madura).
A. Urutan takson jambu biji (Psidium guajava
L)
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas :
Dicotylopsida
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceaea
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava
B. Morfologi Tumbuhan jambu biji
1.
Daun (folium)
Daun
merupakan suatu bagian yang penting, yang berfungsi sebagai alat pengambilan
zat – zat makanan (reabsorbsi), pengolahan zat-zat makanan (asimilasi),
penguapan air (transpirasi) dan pernafasan (respirasi).
Daun jambu
biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai dan helaian
saja disebut daun bertangkai. Daun jambu biji berbentuk bulat bulat oval dengan
ujung tumpul. Warna daunnya beragam seperti hijau tua, hijau muda, merah tua
atau hijau berbelang kuning.Permukaan daun ada yang halus mengkilap dan ada
yang halus biasa. Tata letak daun saling berhadapan dan tumbuh tunggal. Panjang
helai daun sekitar 5-15 cm dan lebar 3-6 cm. Sementara panjang tangkai daun
berkisar 3-7 mm.
Sifat – sifat daun yang dimiliki oleh tumbuhan jambu biji adalah
sebagai berikut :
a. Bangun
atau Bentuk Daun (Circumscriptio)
Dilihat
dari letak bagian terlebarnya jambu biji bagian terlebar daunya berada
ditengah-tengah dan memiliki bangun jorong (ovalis atau elipticus)
karena perbandingan panjang : lebarnya adalah 1,5-2 : 1
b.
Ujung
Daun (apex folii)
Jambu biji memiliki ujung yang tumpul (obtusus).
c. Pangkal
Daun (basis folii)
Pangkal daun jambu biji berbentuk tumpul (obtusus)
d. Susunan
tulang – tulang daun (nervation atau vanation)
Daun jambu biji pertumbuhan daunnya memiliki pertumbuhan daun yang bertulang
menyirip (penninervis) yang mana daun ini memiliki satu ibu tulang yang
berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Dari ibu
tulang kesamping, keluar tulang-tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan
kita kepada susunan sirip-sirip pada ikan.
e. Tepi daun
(margo folii)
Jambu biji
memiliki tepi daun yang rata (integer)
f. Daging
daun (intervinium)
Daging daun jambu biji
berbentuk tipis seperti kertas (papiraceus atau chartaceus)
Sifat – sifat lain dari daun antara lain :
1. Warna
Hijau
2. Permukaan daun
Jambu biji
memiliki permukaan daun yang berkerut (rogosus).
2. Batang (caulis)
Batang jambu
biji memiliki ciri khusus diantaranya berkayu keras, tidak mudah patah,
kuat dan padat. Kulit kayu tanaman jambu biji halus dan mudah terkelupas karena
pada fase tertentu tanaman jambu biji mengalami pergantian atau peremajaan
kulit. Batang dan cabang-cabangnya mempunyai kulit berwarna cokelat atau
cokelat keabu-abuan.
Bentuk cabang pada jambu biji :
· Berkayu,
permukaannya licin dan lepasnya kulit kayu sangat
terlihat
· Arah
tumbuh batangnya tegak lurus (erectus).
· Jambu
biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens)
yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun juga
merupakan pendukung bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan
alat perkembangbiakan bagi tumbuhan (cabang yang subur “fertil”)
3. Akar (Radix)
Akar (Radix)
adalah bagian pokok ketiga dari tumbuhan setelah batang dan daun. Pada jambu biji, sistem perakarannya
adalah sistem akar tunggang, karena akar lembaganya terus tumbuh menjadi akar
pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil dan akar pokok
yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria).
Percabangan dan bentuk akar jambu biji :
·
Jambu biji memiliki akar tunggang yang
bercabang (ramosus) yang bentuknya kerucut panjang.
·
Tumbuh lurus kebawah
·
Bercabang cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi sehingga
memberi kekuatan yang lebih besar pada batang dan perakarannya
luas yang
memungkinkan dapat menyerap air dan zat-zat makanan
yang lebih banyak.
4.
Bunga (Flos)
Pada
tumbuhan biji bunga merupakan alat perkembangan generatif, dimana ada bagian
yang disebut putik dan benang sari. Putik dan benang sari akan melakukan
persarian (penyerbukan) dan pembuahan sehingga akan menghasilkan bagian
tumbuhan yang di sebut dengan buah.
Bentuk bunga pada jambu biji :
*
Terdiri
atas 4 – 5 daun berkelopak dan sejumlah daun mahkota yang sama dan tidak merapat.
*
Memiliki
benang sari yang banyak yang berhadapan dengan daun - daun mahkota
*
Memiliki
tangkai sari dengan warna yang cerah
*
Bakal
buah tenggelam dan mempunyai satu tangkai putik.
*
Bunga
tunggal terletak di ketiak daun dan bertangkai.
*
Perbungaan
terdiri 1 sampai 3 bunga dalam satau tangkainya.
*
Panjang
gagang perbungaan 2 cm sampai 4 cm.
*
Daun
mahkota bulat telur terbalik (obvatus) dengan panjang sekitar 1,5-2 cm
*
Berwarna
putih dan mudah rontok.
*
Tabung
kelopak berbentuk lonceng atau bentuk corong, panjang 0,5 cm. pinggiran tidak
rontok panjangnya ± 1cm.
*
Tepi
kelopak sebelum mekar berlekatan menjadi bentuk cawan, kemudian membelah
menjadi 2-5 taju yang tidak sama, bulat telur, warna hijau kekuningan.
*
Bakal
buah tenggelam dengan 1-8 bakal biji tiap ruang.
5. Buah (Fructus)
Jambu biji
memiliki buah sejati tunggal artinya buah ini terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah saja dan memiliki lebih dari satu biji. Jambu biji termasuk
dalam buah sejati tunggal yang berdaging (curnosus). Buah jambu biji
berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan kulit buah berwarna hijau saat muda
dan berubah kuning muda mengkilap setelah matang. Untuk jenis tertentu, kulit
buah berwarna hijau berbelang kuning saat muda dan berubah menjadi kuning
berbelang – belang saat matang. Ada pula yang berkulit merah saat muda dan
merah saat tua. Warna daging buah umumnya putih biasa, putih susu, merah muda,
merah menyala, serta merah tua. Aroma buah biasanya harum saat buah matang.
Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.
C. KUNCI DETERMINASI JAMBU BIJI :
1b :
Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan
(atau) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga………………………..……2.
2b :
Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan
batang, poros daun atau tangkai)………………………………..…3.
3b :
Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut di
atas…………………………………………………………………………..4.
4b :
Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau) bunga berlainan
dengan yang diterangkan di atas…………………………………6.
6b
: Dengan daun yang jelas………………………………………………….…7.
7b
: Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya………..9.
9b
: Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit………………….10.
10b : Daun
tidak tersusun demikian rapat menjadi rozet………………………..11.
11b : Tidak
demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun dan dari
anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke
atas…………………………………………………...…………………….12.
12b :Tidak
semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama
sekali...………………………………………………...…………………..13.
13b : Tumbuh-tumbuhan
bentuk lain………………………….………………..14.
14b
: Semua daun duduk berhadapan………….………………………………16.
16a : Daun
tunggal, berlekuk atau tidak, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai
bercangap menyirip rangkap (golongan 10)……...……………239.
239b:
Tumbuh-tumbuhan tanpa getah………………………………………...243.
243b:
Tidak hidup dari tumbuh-tumbuhan lain……………………………….244.
244b:
Susunan bertulangan daun tidak demikian, seluruhnya atau sebagian besar tulang
daun tersusun menyirip, menjari atau sejajar……………..…….248.
248b:
Daun bertulang menyirip atau menjari, susunan urat daun seperti jala…249
249b:
Daun tak mempunyai serabut demikian. Bunga berbentuk lain……..….250
250a:
Pohon atau perdu………………………………………………………...251
251b:
Tidak terdapat daun penumpu atau daun penumpu berbentuk lain….….253
253b:
Bunga tunggal, tandan, bulir, pajung atau malai……………….………..254
254b:
Susunan tulang daun tidak demikian……………………..……………..255
255a:
Kelopak sobek di atas bagian tengahnya, setengah bagian atasnya terlepas
menurut bentuk mangkuk (tutup kelopak). Daun umumnya berselaput lilin, jika
diremas berbau kayu putih……………………………..94. Myrtaceae
2a
: Buah buni berbiji banyak. Bagian muda berambut. Tabung kelopak tidak
atau sedikit sekali diperpanjang di atas bakal buah; tepi kelopak sebelum mekar
berlekatan menjadi bentuk cawan, kemudian membelah menjadi 2-5 taju yang tidak
sama…………………………………………….2. Psidium
Kunci determinasi:
1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14b-16a-239b-243b-244b-248b-249b-250a-251b-253b-254b-255a……94.
Myrtacee-2a.….2. Psidium.
sumber
http://marisamaliaaa.blogspot.com/2012/05/botani-farmasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar