SELAMAT DATANG

bagi para pengunjung

Sabtu, 22 Desember 2012


BOTANI FARMASI

JAMBU BIJI (Psidium guajava)

            Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium guajava. Psidium berasal dari bahasa yunani yaitu “psidium” artinya delima sedangkan “guajava” merupakan nama pemberian orang Spanyol.
            Jambu biji merupakan tanaman perdu bercabang banyak. Tingginya dapat mencapai 3-10 meter. Umumnya umur tanaman jambu biji hingga 30-40 tahun. Tanaman yang berasal dari biji relative berumur panjang dibandingkan hasil cangkokan atau okulasi.
 Jambu Biji (Psidium guajava) banyak tersebar di Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting, batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Jambu biji ini akrab juga disebut Jambu klutuk (Jawa), Jambu Batu (Sunda), dan Jambu bender (Madura).


A.    Urutan takson jambu biji (Psidium guajava L)

Kingdom     : Plantae
Divisio         : Spermatophyta
Kelas           : Dicotylopsida
Ordo            : Myrtales
Family         : Myrtaceaea
Genus          : Psidium
Spesies        : Psidium guajava

 
B.     Morfologi Tumbuhan jambu biji

1.      Daun (folium)
 Daun merupakan suatu bagian yang penting, yang berfungsi sebagai alat pengambilan zat – zat makanan (reabsorbsi), pengolahan zat-zat makanan (asimilasi), penguapan air (transpirasi) dan pernafasan (respirasi).
Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja disebut daun bertangkai. Daun jambu biji berbentuk bulat bulat oval dengan ujung tumpul. Warna daunnya beragam seperti hijau tua, hijau muda, merah tua atau hijau berbelang kuning.Permukaan daun ada yang halus mengkilap dan ada yang halus biasa. Tata letak daun saling berhadapan dan tumbuh tunggal. Panjang helai daun sekitar 5-15 cm dan lebar 3-6 cm. Sementara panjang tangkai daun berkisar 3-7 mm.

Sifat – sifat daun yang dimiliki oleh tumbuhan jambu biji adalah sebagai berikut :

a.      Bangun atau Bentuk Daun (Circumscriptio)
          Dilihat dari letak bagian terlebarnya jambu biji bagian terlebar daunya berada ditengah-tengah dan memiliki bangun jorong (ovalis atau elipticus) karena perbandingan panjang : lebarnya adalah 1,5-2 : 1
b.      Ujung Daun (apex folii)
          Jambu biji memiliki ujung yang tumpul (obtusus).
c.  Pangkal Daun (basis folii)
          Pangkal daun jambu biji berbentuk tumpul (obtusus)
d.  Susunan tulang – tulang daun (nervation atau vanation)
          Daun jambu biji pertumbuhan daunnya memiliki pertumbuhan daun yang bertulang menyirip (penninervis) yang mana daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Dari ibu tulang kesamping, keluar tulang-tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip-sirip pada ikan.
e.  Tepi daun (margo folii)
Jambu biji memiliki tepi daun yang rata (integer)
f.  Daging daun (intervinium)
Daging daun jambu biji berbentuk tipis seperti kertas (papiraceus atau chartaceus)

Sifat – sifat lain dari daun antara lain :
1.    Warna
      Hijau
2.    Permukaan daun
Jambu biji memiliki permukaan daun yang berkerut (rogosus). 

2.      Batang (caulis)

Batang jambu biji memiliki ciri khusus diantaranya berkayu keras, tidak mudah  patah, kuat dan padat. Kulit kayu tanaman jambu biji halus dan mudah terkelupas karena pada fase tertentu tanaman jambu biji mengalami pergantian atau peremajaan kulit. Batang dan cabang-cabangnya mempunyai kulit berwarna cokelat atau cokelat keabu-abuan.
Bentuk cabang pada jambu biji :
·      Berkayu, permukaannya licin dan lepasnya kulit kayu sangat terlihat
·      Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus).
·      Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun juga merupakan pendukung bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat perkembangbiakan bagi tumbuhan (cabang yang subur “fertil”)

3.      Akar (Radix)

Akar (Radix) adalah bagian pokok ketiga dari tumbuhan setelah batang dan daun. Pada jambu biji, sistem perakarannya adalah sistem akar tunggang, karena akar lembaganya terus tumbuh menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil dan akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria).
Percabangan dan bentuk akar jambu biji :
·           Jambu biji memiliki akar tunggang yang bercabang (ramosus) yang bentuknya kerucut panjang.
·           Tumbuh lurus kebawah
·           Bercabang cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi sehingga memberi kekuatan yang lebih besar pada batang dan perakarannya luas yang memungkinkan dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.

4.             Bunga (Flos)

Pada tumbuhan biji bunga merupakan alat perkembangan generatif, dimana ada bagian yang disebut putik dan benang sari. Putik dan benang sari akan melakukan persarian (penyerbukan) dan pembuahan sehingga akan menghasilkan bagian tumbuhan yang di sebut dengan buah.

Bentuk bunga pada jambu biji :

*      Terdiri atas 4 – 5 daun berkelopak dan sejumlah daun mahkota yang sama dan tidak merapat.
*      Memiliki benang sari yang banyak yang berhadapan dengan daun - daun mahkota
*      Memiliki tangkai sari dengan warna yang cerah
*      Bakal buah tenggelam dan mempunyai satu tangkai putik.
*      Bunga tunggal terletak di ketiak daun dan bertangkai.
*      Perbungaan terdiri 1 sampai 3 bunga dalam satau tangkainya.
*      Panjang gagang perbungaan 2 cm sampai 4 cm.
*      Daun mahkota bulat telur terbalik (obvatus) dengan panjang sekitar 1,5-2 cm
*      Berwarna putih dan mudah rontok.
*      Tabung kelopak berbentuk lonceng atau bentuk corong, panjang 0,5 cm. pinggiran tidak rontok panjangnya ± 1cm.
*      Tepi kelopak sebelum mekar berlekatan menjadi bentuk cawan, kemudian membelah menjadi 2-5 taju yang tidak sama, bulat telur, warna hijau kekuningan.
*      Bakal buah tenggelam dengan 1-8 bakal biji tiap ruang.

5.             Buah (Fructus)

Jambu biji memiliki buah sejati tunggal artinya buah ini terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja dan memiliki lebih dari satu biji. Jambu biji termasuk dalam buah sejati tunggal yang berdaging (curnosus). Buah jambu biji berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan kulit buah berwarna hijau saat muda dan berubah kuning muda mengkilap setelah matang. Untuk jenis tertentu, kulit buah berwarna hijau berbelang kuning saat muda dan berubah menjadi kuning berbelang – belang saat matang. Ada pula yang berkulit merah saat muda dan merah saat tua. Warna daging buah umumnya putih biasa, putih susu, merah muda, merah menyala, serta merah tua. Aroma buah biasanya harum saat buah matang. Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.

C.    KUNCI DETERMINASI JAMBU BIJI :

1b  : Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga………………………..……2.
2b  : Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai)………………………………..…3.
3b  : Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut di atas…………………………………………………………………………..4.
4b  : Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau) bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas…………………………………6.
6b   : Dengan daun yang jelas………………………………………………….…7.
7b   : Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya………..9.
9b   : Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit………………….10.
10b : Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi rozet………………………..11.
11b : Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke atas…………………………………………………...…………………….12.
12b :Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali...………………………………………………...…………………..13.
13b  : Tumbuh-tumbuhan bentuk lain………………………….………………..14.
14b  :  Semua daun duduk berhadapan………….………………………………16.
16a : Daun tunggal, berlekuk atau tidak, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip rangkap (golongan 10)……...……………239.
239b:  Tumbuh-tumbuhan tanpa getah………………………………………...243.
243b:  Tidak hidup dari tumbuh-tumbuhan lain……………………………….244.
244b:  Susunan bertulangan daun tidak demikian, seluruhnya atau sebagian besar tulang daun tersusun menyirip, menjari atau sejajar……………..…….248.
248b:  Daun bertulang menyirip atau menjari, susunan urat daun seperti jala…249
249b:  Daun tak mempunyai serabut demikian. Bunga berbentuk lain……..….250
250a:  Pohon atau perdu………………………………………………………...251
251b:  Tidak terdapat daun penumpu atau daun penumpu berbentuk lain….….253
253b:  Bunga tunggal, tandan, bulir, pajung atau malai……………….………..254
254b:  Susunan tulang daun tidak demikian……………………..……………..255
255a:  Kelopak sobek di atas bagian tengahnya, setengah bagian atasnya terlepas menurut bentuk mangkuk (tutup kelopak). Daun umumnya berselaput lilin, jika diremas berbau kayu putih……………………………..94. Myrtaceae
2a    :  Buah buni berbiji banyak. Bagian muda berambut. Tabung kelopak tidak atau sedikit sekali diperpanjang di atas bakal buah; tepi kelopak sebelum mekar berlekatan menjadi bentuk cawan, kemudian membelah menjadi 2-5 taju yang tidak sama…………………………………………….2. Psidium
Kunci determinasi: 1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14b-16a-239b-243b-244b-248b-249b-250a-251b-253b-254b-255a……94. Myrtacee-2a.….2. Psidium.

sumber 
http://marisamaliaaa.blogspot.com/2012/05/botani-farmasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar