ANALISA BISNIS BIOFARMAKA
Produksi Simplisia berbasis tanaman obat lokal
Usaha pembuatan
simplisia dilakukan dengan kapasitas produksi 1000 kg bahan segar
/bulan. Alat yang diinvestasikan diasumsikan dapat digunakan selama 5
tahun. Produk dijual dalam bentuk kemasan plastik 1 kg kedap udara untuk
konsumsi rumah tangga dan kemasan 10 kg untuk konsumsi Industri Obat
Tradisional (IOT) dan Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT).
Berdasarkan perhitungan adanya penyusutan bahan menjadi simplisia maka 1
bulan akan mendapatkan 300 kg bahan kering. Harga jual produk simplisia
jahe Rp. 12.500 per kg, kencur dan temulawak Rp. 25.000, purwoceng
direncanakan Rp. 50.000 per kg
Biaya investasi
No
|
Investasi
|
Biaya
|
Sewa lahan untuk 5 tahun
|
10.000.000
|
|
Mesin Pengering multiguna
|
31.500.000
|
|
Timbangan digital
|
3.000.000
|
|
Timbangan besar 100kg
|
1.000.000
|
|
Automatic vacuum packager
|
30.000.000
|
|
Total Biaya
|
72.790.000
|
Total investasi untuk 5 tahun Rp. 72.790.000
Biaya operasional tiap bulanBiaya tetap
Penyusutan nilai investasi tiap siklus usaha
sebesar Rp. 72.790.000 : 60 Rp. 1.213.166
Biaya variableNo |
Investasi
|
Biaya
|
Temulawak segar 1000kg @Rp.1.800
|
1.800.000
|
|
Jahe segar 1000kg @Rp.5000
|
5.000.000
|
|
Kencur 1000kg @Rp. 2000
|
2.000.000
|
|
Purwoceng 1000kg @15.000
|
1.500.000
|
|
Biaya listrik
|
500.000
|
|
Upah tenaga kerja 2 orang @Rp.600.000/bln
|
1.200.000
|
|
Biaya kemasan plastik 1 kg, 10 kg dan label 1000 @500
|
500.000
|
|
Total Biaya |
12.500.000
|
Hasil Produksi
Hasil produksi simplisia = jumlah bahan baku yang mengalami penyusutan x hasil
= 150 kg x 1 kg kemasan plastik
= 150 kemasan (@1kg)
Hasil produksi simplisia = jumlah bahan baku yang mengalami penyusutan x hasil
= 150 kg x per 10 kg kemasan plastiK
= 15 kemasan
Penerimaan
Penerimaan kotor simplisia jahe = hasil produksi x nilai jual
(kemasan 1 kg) = 150 kemasan x Rp.12.500
= Rp.1.875.000
Penerimaan kotor simplisia jahe = hasil produksi x nilai jual
(kemasan 10 kg) = 15 kemasan x Rp.125.000
= Rp.1.875.000
Penerimaan kotor simplisia temulawak = hasil produksi x nilai jual
(kemasan 1 kg) = 150 x Rp.25.000
= Rp. 3.750.000
Penerimaan kotor simplisia temulawak = hasil produksi x nilai jual
(kemasan 10 kg) = 15 x Rp..250.000
= Rp. 3.750.000
Penerimaan kotor simplisia kunir = hasil produksi x nilai jual
(kemasan 1 kg) = 150 x Rp.25.000
= Rp. 3.750.000
Penerimaan kotor simplisia kunir = hasil produksi x nilai jual
(kemasan 10 kg) = 15 x Rp..250.000
= Rp. 3.750.000
Penerimaan kotor simplisia purwoceng = hasil produksi x nilai jual
(kemasan 10 kg = 150 x Rp.50.000
= Rp. 7.500.000
Penerimaan kotor simplisia purwoceng = hasil produksi x nilai jual
(kemasan 10 kg) = 15 x Rp. 500.000
= Rp. 7.500.000
Keuntungan per bulan
Keuntungan = penerimaan – ongkos produksi
= Rp 33.750.000 – 13.713.166
= Rp. 20.036.834
Pay back periodPBP = total investasi : keuntungan
= 72.790.000 : 20.036.834
=3,6 bulan
Produksi Jamu dengan Teknologi Kapsulasi dan Tableting
Usaha pembuatan jamu dilakukan dengan
kapasitas produksi 10.000 kapsul/bulan dan 10.000 tablet/bulan. Bahan
yang digunakan adalah purwoceng, keladi tikus, pegagan. Alat yang
diinvestasikan diasumsikan dapat digunakan selama 5 tahun. Produk dijual
dalam kemasan botol dengan isi 15 kapsul/botol. Produksi per bulan 666
botol. Harga jual produk kapsul 40.000/botol dan tablet direncanakan Rp.
60.000 per botol.
Biaya investasi
No |
Investasi
|
Biaya
|
Sewa lahan untuk 5 tahun
|
10.000.000
|
|
Tablet presses
|
100.000.000
|
|
Dry granulator
|
40.000.000
|
|
Hardness dan diameter tablet tester
|
150.000.000
|
|
Tapped density
|
99.000.000
|
|
Friability tester
|
55.000.000
|
|
Dissolution tester
|
260.000.000
|
|
Disintegration tester
|
145.000.000
|
|
Coating pan
|
30.000.000
|
|
Genset
|
75.000.000
|
|
AC
|
4.000.000
|
|
Mesin cetak tablet single punch
|
40.000.000
|
|
Rotary evaporator
|
50.000.000
|
|
Total Biaya |
72.790.000
|
Total investasi untuk 5 tahun Rp. 608.000.000
Biaya tetap
Penyusutan nilai investasi tiap siklus usaha
sebesar Rp. 608.000.000 : 60 Rp. 10.330.000
Biaya variable
No |
Investasi
|
Biaya
|
Purwoceng ekstrak 100kg @Rp.60.000
|
6.000.000
|
|
Buah naga ekstrak 100Kg@30.000
|
3.000.000
|
|
Pegagan ekstrak 100kg@10.000
|
1.000.000
|
|
Amprotab 10 kg@50.000
|
500.000
|
|
Avicel 10kg@50.000
|
500.000
|
|
Amilum50 kg@5.000
|
250.000
|
|
Laktosa 50kg@3.000
|
150.000
|
|
Biaya listrik
|
1.000.000
|
|
Upah tenaga kerja 7 orang @Rp.600.000/bln
|
42.000.000
|
|
Botol kosong dan label 100 buah@1000
|
100.000
|
|
Cangkang kapsul 10.000buah
|
400.000
|
|
Total Biaya |
54.900.000
|
Total biaya operasional per bulan Rp.65.230.000
Hasil Produksi
Hasil produksi kapsul = bahan baku x perkiraan hasil
= 10.000 kapsul x 15/botol
= 666 botol x 3 bahan
= 1999 botol
Hasil produksi tablet = bahan baku x perkiraan hasil
= 10.000 kapsul x 20/botol
= 666 botol x 3 bahan
= 1999 botol
Penerimaan
Penerimaan kotor kapsul= hasil produksi x nilai jual
= 1999x Rp.40.000= Rp.79.960.000
Penerimaan kotor tablet= hasil produksi x nilai jual
= 1999xp.60.000= Rp. 119.940.000
Keuntungan per bulan
Keuntungan = penerimaan – ongkos produksi
= Rp 199.900.000 – 65.230.000
= Rp. 134.670.000
Pay back periodPBP = total investasi : keuntungan
= 608.000.000 : 134.670.000
= 4,5 bulan
Produksi Sabun dan Lilin Aromaterapi
Usaha pembuatan sabun dan lilin aromaterapi
dilakukan dengan kapasitas produksi masing-masing 500 buah/hari. Alat
yang diinvestasikan diasumsikan dapat digunakan selama 5 tahun. Produk
dijual dalam kemasan dan lilin dalam botol kaca. Produksi per bulan
masing-masing 1500 buah. Harga jual produk direncanakan Rp 3000/buah
untuk sabun dan lilin 2500/buah.
No
|
Investasi
|
Biaya
|
Sewa lahan untuk 5 tahun
|
5.000.000
|
|
Destilator
|
20.000.000
|
|
Timbangan
|
4.000.000
|
|
Total Biaya
|
29.000.000
|
Total investasi untuk 5 tahun Rp. 29.000.000
Biaya operasional tiap bulan
Biaya tetap
Penyusutan nilai investasi tiap siklus usaha
sebesar Rp. 29.000.000 : 60 Rp. 483.333
Biaya variable
No |
Investasi
|
Biaya
|
Bunga melati 20kg @50.000
|
1.000.000
|
|
Bunga cengkeh 10 kg @80.000
|
800.000
|
|
Sereh 15 kg @10.000
|
150.000
|
|
Daun jeruk 15 kg @8000
|
120.000
|
|
Pencetak lilin 2000buah
|
4.000.000
|
|
Kemasan sabun 2000 buah
|
750.000
|
|
Surfaktan
|
500.000
|
|
Larutan caustik soda
|
700.000
|
|
Susu murni
|
600.000
|
|
Minyak kelapa
|
300.000
|
|
Lemak sapi cair
|
400.000
|
|
Parafin wax
|
500.000
|
|
Glitter wax
|
300.000
|
|
Pewarna
|
100.000
|
|
Kertas label
|
1.000.000
|
|
Botol kaca
|
1.500.000
|
|
Upah tenaga kerja 2 orang @Rp.600.000/bln
|
1.200.000
|
|
Biaya kemasan plastik 1 kg dan label 1000 @500
|
500.000
|
|
Total Biaya |
14.420.000
|
Total biaya operasional per bulan Rp. 14.903.333
Hasil Produksi
Hasil produksi lilin = 2000 botol kaca
Hasil produksi sabun = 2000 buah
Penerimaan
Penerimaan kotor lilin = hasil produksi x nilai jual
= 2000x Rp.3.500= Rp. 7.000.000
Penerimaan kotor sabun = hasil produksi x nilai jual
= 2000x Rp.5.000= Rp.10.000.000
Keuntungan per bulan
Keuntungan = penerimaan – ongkos produksi
= Rp 17.000.000 – 14.903.333
= Rp. 2.096.667
Pay back periodPBP = total investasi : keuntungan
= 29.000.000 : 2.096.667
= 13,8 bulan
Produksi minuman serbuk instan dan lulur
Usaha pembuatan minuman
serbuk instan dan lulur dilakukan dengan kapasitas produksi 10.000
kemasan/bulan dengan berat 20g/kemasan. Alat yang diinvestasikan
diasumsikan dapat digunakan selama 5 tahun. Produk dijual dalam kemasan
20 g/kemasan plastik. Harga jual produk direncanakan serbuk minuman
instan Rp 6000/5kemasan. Lulur Rp. 5.000/kemasan.
Biaya investasi
No
|
Investasi
|
Biaya
|
Sewa lahan untuk 5 tahun
|
5.000.000
|
|
Mesin pembuat minuman instan
|
20.000.000
|
|
Timbangan
|
4.000.000
|
|
Total Biaya
|
29.000.000
|
Total investasi untuk 5 tahun Rp. 29.000.000
Biaya operasional tiap bulanBiaya tetap
Penyusutan nilai investasi tiap siklus usaha
sebesar Rp. 29.000.000 : 60 Rp. 483.333
Biaya variableNo |
Investasi
|
Biaya
|
Tepung maizena
|
500.000
|
|
Ayakan
|
400.000
|
|
Na benzoat
|
200.000
|
|
Anti cacking
|
400.000
|
|
Kertas label
|
600.000
|
|
Upah tenaga kerja 2 orang @Rp.600.000/bln
|
1.200.000
|
|
Biaya kemasan plastik 1 kg dan label 1000 @500
|
500.000
|
|
Total Biaya |
3.800.000
|
Total biaya operasional per bulan Rp. 4.283.333
Hasil Produksi
Hasil produksi serbuk instan = 1000 kemasan
Hasil produksi lulur = 1000 kemasan
Penerimaan
Penerimaan kotor serbuk instan = hasil produksi x nilai jual
= 1000x Rp.1.200= Rp. 1.200.000
Penerimaan kotor lulur = hasil produksi x nilai jual
= 1000x Rp.5000= Rp. 5.000.000
Keuntungan per bulan
Keuntungan = penerimaan – ongkos produksi
= Rp 6.200.000 – 4.283.333
= Rp. 1.916.667
Pay back periodPBP = total investasi : keuntungan
= 29.000.000 : 1.916.667
= 15 bulan
Produksi penenpungan garut dan ganyong
Usaha pembuatan
penepungan garut dan ganyong dilakukan dengan kapasitas produksi
1000kg/bulan. Alat yang diinvestasikan diasumsikan dapat digunakan
selama 5 tahun. Produk dijual dalam kemasan 1kg. Produksi per bulan 1000
kemasan plastik. Harga jual produk direncanakan Rp. 25.000 per kg.
Harga es krim Rp. 4000/cup.
Biaya investasi
No
|
Investasi
|
Biaya
|
Sewa lahan untuk 5 tahun
|
5.000.000
|
|
Mesin hummer mill
|
10.000.000
|
|
Mesin pemotong ubi
|
19.250.000
|
|
Mesin es krim (pemutar es putar)
|
12.000.000
|
|
Total Biaya
|
46.250.000
|
Total investasi untuk 5 tahun Rp. 46.250.000
Biaya tetap
Penyusutan nilai investasi tiap siklus usaha
sebesar Rp. 46.250.000 : 60 Rp. 770.833
Biaya variable
No |
Investasi
|
Biaya
|
Ganyong segar 1000kg@3000
|
3.000.000
|
|
Garut segar 1000kg@3000
|
3.000.000
|
|
Tepung Ganyong 10kg
|
250.000
|
|
Garam
|
50.000
|
|
Es balok
|
100.000
|
|
Susu 10L
|
35.000
|
|
Gula 5 kg
|
50.000
|
|
Perisai
|
50.000
|
|
Upah tenaga kerja 2 orang @Rp.600.000/bln
|
1.200.000
|
|
Biaya kemasan plastik cup dan label 1000 @500
|
500.000
|
|
Total Biaya |
8.235.000
|
Total biaya operasional per bulan Rp. 9.005.833
Hasil Produksi
Hasil produksi tepung ganyong dan garut = @1000 kemasan/1 kg
Penerimaan
Penerimaan kotor tepung ganyong dan garut = 2000×25.000
=50.000.000
Penerimaan kotor es krim = 200 cup x 4000
= 800.000
Keuntungan per bulan
Keuntungan = penerimaan – ongkos produksi
= Rp 50.800.000 – 9.005.833
= Rp. 41.794.167
Pay back periodPBP = total investasi : keuntungan
= 46.250.000: 41.794.167
= 1,1 bulansumber
http://lordbroken.wordpress.com/2011/05/08/analisa-bisnis-biofarmaka/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar